Labels

6235 (2) Apple (1) autorun.inf (1) Bapak (1) Brick (1) cdma (2) clock (1) co.cc (1) Computer (2) Computer History (1) cvlu.exe (1) demam berdarah (1) Flexi (1) free software (1) herba (1) Indonesia (1) internet (3) Jam (1) komputer (1) laptop (1) malam pertama (1) nokia (2) olpc (1) PC (2) Perfect money (2) perusak (1) program (1) Rahma (1) registry (2) sarang (1) semut (1) speedy (1) tablet PC (1) Tips (2) Trik (2) virus (2) Windows (6)

Rabu, 22 Juli 2009

Demam Berdarah Merenggut Keceriaannya


Hari-hariku bersama keluargaku seakan sirna tatkala Rahma, anak perempuanku masuk rumah sakit, ia divonis terkena penyakit demam berdarah.

Rahma adalah anak perumpuanku yang nomer 2, umurnya genap 3 tahun pada tanggal 7 agustus nanti. Pembawaannya yang ceria, dan cara bergaulnya yang sangat supel, membuatnya memiliki banyak teman, ia suka sekali ngobrol dengan teman bermainnya walaupun bicaranya masih kurang jelas karena sedikit cadel.

Ia sangat pandai mencairkan suasana yang beku, dengan siapapun ia bicara, maka lawan bicaranya akan sangat senang menanggapinya, karena pembawaannya yang lucu dan wajahnya yang imut, ditambah lesung pipit yang tertanam di kedua pipinya, terlihat sangat serasi dengan bentuk wajahnya.


Awalnya Kamis, 16 Juli 2009 badannya terasa hangat dan wajahnya sedikit pucat, malam harinya keluar darah dari hidungnya yang mungil. Saya pikir ini mimisan biasa, karena sedari kecil aku juga sering mimisan, tapi menjelang tengah malam suhu tubuhnya merangkak naik mendekat angka 39, disertai bintik merah yang terlihat pada sebagian wajah dan tangannya.

Pagi hari, menjelang aku berangkat kerja, panasnya sudah sedikit turun, karena pada malam harinya sudah kuberi obat penurun panas, tapi disertai batuk dan bersin-bersin. Menurut artikel-artikel yang saya baca, jika anak panas tanpa di ketahui sebabnya, kita perlu curiga, karena kemungkinan ada penyakit yang tersembunyi, tapi Rahma mengalami batuk dan bersin, jadi kupikir ini pilek biasa dan paling banter radang tenggorokan.

Akrinya kuputuskan untuk berangkat kerja, senyum khasnya terlepas begitu indah mengiringi setiap kepergianku menuju tempatku bekerja.

Kupantau perkembangannya dari kantor, ku SMS ibunya untuk menanyakan keadaannya. Tapi memang hari itu suhu tubuhnya tidak menampakan perubahan yang berarti, tetap di angka 39.

Sedikit khawatir, malamnya kubawa kedokter praktek yang ada didekat rumahku, dokter belum bisa memberi jawaban atas keadaannya, sebelum diadakannya cek darah. Tapi ternyata Rahma sangat takut jarum suntik, sehingga kuputuskan untuk tidak cek darah, dokter hanya memberi antibiotik, obat penurun panas dan batuk pilek yang dideritanya.

Tiga hari berlalu, obatpun sudah habis, tapi panasnya masih bertengger di kisaran 39 saja, paling rendah 38, dan bintik-merah di tubuhnyapun semakin banyak, aku sangat khawatir.

Kuputuskan untuk kerumah sakit, langsung diambil tindakan untuk chek darah, dan disarankan untuk rawat inap, karena riwayat panasnya yang sudah lima hari tidak turun-turun.

Hasil periksa darah hari itu tidak menunjukkan hal yang mengkhawatirkan, trombosit masih diantara batas normal, hanya sel darah putihnya sedikit lebih banyak, bisa jadi karena batuk pilek yang dideritanya, maka hanya di beri obat penurun panas saja.

Keesokan harinya ada chek darah lagi, hasilnya sangat mengejutkan!. Trombositnya turun drastis sampai angka 120rb. Dan ada indikasi virus yang sangat tinggi. Bintik-bintik campak pun mulai tampak jelas.

Akhirnya dokter merujuk untuk dipisahkan dari pasien lain alias di isolasi, kasihan sekali Rahma, badannya sudah tampak lusuh, kurus, dan mengalami dehidrasi, karena tak makan dan tak minum selama beberapa hari, senyum pun tak lagi terkembang, karena menahan rasa sakit yang teramat sangat.

Ya Allah, ringankanlah segala penderitaan yang di alami anaku ini, hilangkanlah segala penyakit dari dirinya, berilah ia kesembuhan, dan tuntunlah kami di jalan Mu yang benar, amin…..

To be continued

4 komentar:

hamdan mengatakan...

Sabar ya jar, semoga saat ini sudah baikkan, memang panas naik turun seperti itu agak sulit deteksinya,

kalau anak saya sudah panas tinggi begitu, langsung cek darah sih.

btw, dirawat di mana kemarin itu?

sorry nih baru baca postingannya.

semoga sekarang pada sehat semuanya.

Fajar mengatakan...

Baru pulang kemaren sore om, pertama terdeteksi demam berdarah, tapi selanjutnya ketauan campak, dan hrs di isolasi.
Tapi sekarang udah sehat om.
trim's doanya

Rohmad Riyadi mengatakan...

Alhamdulillah kalau Dik Rahma sudah sehat, Semua ada hikmahnya pak Fajar, o..iya pak Fajar CPU saya yang selalu Fun Error sudah bagus, saya ganti Kipasnya terus Pastenya saya kasih Odol Gigi, Alhamdulillah sekarang bisa internetan Riya...Terimakasih

Rohmad Riyadi mengatakan...

Wah, malah jadi promosi nih,,,,
ya udah deh,,,, sekalian promosi, tapi materi promosi masih kurang lengkap,nati daam jangka dekat akan saya perbaiki dsan lengkapi..biar pak fajar terpencut...eh...kepencut alias kesengsem sama promosi saya.